Senin, 25 November 2013

Asti Nurdiani Rahayu (C1C012004)
Akuntansi A 2012
Laporan Keuangan PT Astra Otoparts 2008-2009

Analisis Laporan Keuangan PT Astra Otoparts 2008-2009
1. 1.Rasio Likuiditas
a. Rasio Lancar
 = 2,13
 = 2,17

Tahun
Aktiva Lancar
Kewajiban Lancar
Rasio Lancar
2008
Rp 1.862.813
Rp 873.185
2,13
2009
Rp 2.131.336
Rp 980.428
2,17
  
rasio lancar PT Astra Otoparts dari tahun 2008-2009 relatif stabil. Tidak ada perubahan yang signifikan, yaitu masing-masing 2.13 (2008), dan 2.17 (2009). Dua poin penting dalam menghitung rasio lancar yaitu Aktiva lancar dan Kewajiban lancar dari tahun 2008 -2009 mengalami peningkatan. Tahun 2008-2009 peningkatannya 0,04%. Hal ini disebabkan oleh kenaikan kewajiban lancar sebesar Rp 17.243 dari tahun 2008-2009. Kenaikan rasio lancar disebabkan juga oleh aktiva lancar selisih 2009-2008.



b. Rasio Cepat
 = 1,3
 = 1,6


Aktiva Lancar*
Persediaan*
Kewajiban Lancar*
Rasio
2008
Rp 1.862.813
Rp 670.008
Rp 873.185
1,3
2009
Rp 2.131.336
Rp 514.620
Rp 980.428
1,6
*Dinyatakan dalam jutaan Rupiah

Berdasarkan analisa laporan keuangan pada 2008-2009 terjadi kenaikan rasio. Namun kenaikan tersebut tidak disebabkan faktor yang krusial. Pada tahun 2009 terjadi peningkatan rasio dari 1,3 (2008) menjadi 1,6 (2009). Faktor utama yang menyebabkan perubahan rasio tersebut adalah peningkatan aktiva lancar perusahaan sebesar 268.523 dan peningkatan kewajiban lancar perusahaan sebesar 107.243.



c. Periode Penagihan Rata-rata
2. Efesiensi Penggunaan Aset
a. Tingkat Pengembalian Investasi dari Pendapatan Operasi (OIROI)
 x 100%
x 100% = 11%
 x 100% = 9%

Laba Operasi*
Total Aktiva*
OIROI
2008
Rp 451.868
Rp 3.981.316
11%
2009
Rp 419.991
Rp 4.644.939
9%

Berdasarkan tabel terlihat bahwa OIROI di tahun 2008 yaitu 11%. Laba operasi mengalami penurunan di tahun 2009 yakni menjadi 9%, hal ini disebabkan oleh terjadinya penurunan di laba bersih sebesar 0,2% akibat penurunan produksi otomotif domestik yang berdampak pada penurunan penjualan dan juga beban usaha yang meningkat sebesar 15,2% yang membuat laba operasi semakin rendah. Hal ini menyebabkan OIROI di tahun 2009 menurun menjadi 9%.


b. Margin Laba Operasi

Tahun
Laba Operasi
Penjualan
Rasio
2008
Rp 451.868
Rp 5.278.215
0,085
2009
Rp 419.991
Rp 5.265.798
0,179

 = 0,085
 = 0,179
Pada tahun 2008 Margin laba operasi sebesar 0,085. Dan terjadi peningkatan pada tahun 2009 yakni menjadi 0,179 salah satu yang menyebabkan terjad peningkatan margin laba operasi karena adanya efesiensi beban penjualan.




c. Perputaran Total Aktiva
Tahun
Penjualan
Total Aktiva
Rasio
2008
Rp 5.278.215
Rp 3.981.316
1,32
2009
Rp 5.265.798
Rp 4.644.939
1,13

 = 1,32
 = 1,13

     Pada tahun 2008 perputaran total asset 1,32, sehingga pada tahun 2009 terjadi penurunan pada rasio total asset sebesar 0,19. Terjadi penurunan pada penjualan di tahun 2009 dikarenakan pada tahun itu terjadi penurunan produksi otomotif domestik. Sedangkan total asset mengalami peningkatan terhadap kas dan kas setara sebesar 14,4%.




d. Perputaran Piutang Usaha
Perputaran Piutang Usaha
Tahun
Penjualan Kredit
Piutang Usaha
Rasio
2008
Rp 5.279.215
Rp 597.059
8,8
2009
Rp 5.265.798
Rp 746.758
7,05

          = 8,8
 = 7,05

Perputaran piutang usaha tahun 2008 sebesar 8,8 sedangkan perputaran piutang usaha tahun 2009 sebesar 7,05. Hal tersebut disebabkan karena adanya penurunan penjualan, sementara piutang usaha mengalami kenaikan.

e.Perputaran aktiva tetap
Tahun
Penjualan
Aktiva Tetap
Rasio
2008
Rp 5.279.215
Rp 2.188.503
2,41
2009
Rp 5.265.798
Rp 2.513.603
2,09


 = 2,41
 = 2,09       

Rasio perputaran aktiva tetap mengalami penurunan dari yahun 2008 ke 2009. Yakni dari 2,41 menjadi 2,09. Penurunan perputaran aktiva tetap terjadi akibat penurunan penjualan dari  menjadi  dan terjadi peningkatan pada perusahaan.



1.2.Rasio Profitabilitas
a.
Tahun
Laba bersih yg tersedia bagi pemegang saham biasa
Penjualan
Rasio
2008
Rp 566.025
Rp 5.278.215
0,10%
2009
Rp 768.265
Rp 5.265.798
0,15%

 = 0,10 %
 = 0,15 %

1.3. Rasio Solvabilitas
 
Tahun
Hutang
Ekuitas
Rasio
2008
Rp 1.190.886
Rp 2.652.969
0,45
2009
Rp 1.261.692
Rp 3.208.778
0,39

 = 0,45
 = 0,39


2.1.Analisis Trend
Ø  Leverage Ratio
a.
Tahun
Total Hutang
Piutang Aset Tetap
Rasio
2008
Rp 1.190.886
Rp 3.981.316
0,299
2009
Rp 1.262.292
Rp 4.644.939
0,272

   =0,299
 = 0,272

Tahun 2009 terjadi penurunan rasio dari 0,299 menjadi 0,272. Hal ini disebabkan terjadi penurunan hutang yang cukup signifikan dari sekitar 1 Triliyun menjadi 681 Milyar. Tahun berikutnya total hutang meningkat, begitu juga dengan total aktiva. Hasil perbandingan total hutang asset menunjukan penurunan rasio pada tahun 2009 menjadi 0,272.


b. Tingkat Pengembalian Ekuitas ( ROE)
Tahun
Laba Bersih
Saham Biasa
Rasio
2008
Rp 566.025
Rp 2.652.969
21%
2009
Rp 768.256
Rp 3.208.778
24%

 = 21%
 = 24%

ROE pada tahun 2008-2009 terjadi kenaikan yaitu 21% dan 24%.Hal ini disebabkan meningkatnya common equity sebesar Rp 555.809. Laba bersih juga meningkat sebesar Rp 202.231. Peningkatan ini disebabkan oleh berhasilnya perusahaan menekan angka beban pokok pendapatan.

c. Rasio Laba Terhadap Beban Bunga


Tahun
Laba Operasi/Usaha
Beban Bunga dan Keuntungan
Rasio
2008
Rp 451.868
23.059
19,60
2009
Rp 419.991
14.931
28,13


 = 19,60
 = 28,13

Rasio laba terhadap beban bunga pada perusahaan pada tahun 2008 adalah sebesar 19,60 dan pada tahun 2009 meningkat sebesar 8,53 menjadi 28,13. Pada tahun 2008 ke 2009 terjadi penurunan terhadap operating income sebesar 31,8 dan penurunan terhadap interest expenses perusahaan sebesar 8,128. Pada tahun 2009 terjadi peningkatan pada rasio sebesar 8,53 menjadi 28,13. Pada tahun ini jumlah dari operating income mengalami penurunan sebesar 31,8 M penurunan tersebut terjadi disebabkan karena adanya penurunan pada laba usaha yang disebabkan oleh meningkatnya beban penjualan dan beban administrasi dan umum perusahaan tersebut. Jumlah interest expenses mengalami penurunan sebesar 8,1 M.


3.1 Analisis Du Pont
                                                 ×
Tahun
Margin Laba
Perputaran Total Aktiva
Rasio
2008
0,10%
1,33%
0,133%
2009
0,15%
1,13%
0,17%








Tidak ada komentar:

Posting Komentar